Langsung ke konten utama

Unggulan

TUTORIAL PEMOGRAMAN ARDUINO UNO R3

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.  Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.    Arduino Uno R3 adalah papan/board pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangk

PEMBELAJARAN INOVATIF

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih baik. 

Proses ini melibatkan berbagai unsur yang termasuk dalam satu lingkungan belajar baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. 

Sedangkan, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang sifatnya baru tidak seperti yang biasanya dilakukan dan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam membangan pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. 

Pembelajaran inovatif dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan baru sehingga mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.


Berikut merupakan ciri-ciri pembelajaran inovatif :

  1. Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku siswa 
  2. Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus yaitu perubahan perilaku positif siswa
  3. Penetapan lingkungan belajar secara khusus dan kondusif
  4. Ukuran keberhasilan siswa setelah mengkuti pembelajaran sehingga bisa menetapkan kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar
  5. Interaksi dengan lingkungan agar mendorong siswa lebih aktif dalam lingkungannya

Berikut merupakan model-model pembelajaran inovatif :

Model Pembelajaran Langsung
Merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap.

Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran yang dikembangkan dari adanya perbedaan karakteristik siswa yang bervariasi. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembalajaran tidak terpaku hanya pada model tertentu.

Model Pembelajaran Group to Group Exchange
Salah satu metode belajar aktif yang menuntut siswa untuk berfikir tentang apa yang dipelajari, berkesempatan untuk untuk berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan yang diperolah kepada yang lainnya. Dalam metode GGE masing-masing kelompok diberi tugas untuk membahas satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena setelah diskusi kelompok terakhir, siswa akan bertindak sebagai guru bagi siswa yang lain dengan mempresentasikan hasil dari diskusinya.

Model Pembelajaran Decision Making
Kemampuan berpikir tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan tentang nilai pribadi dan masyarakat. Apabila seorang dihadapkan pada pilihan-pilihan tersebut maka kemungkinan jawaban yang muncul adalah pilihan yang tepat atau tidak tepat.

Model Pembelajaran Debate
Model pembelajaran berbicara yang tidak hanya mononton. Model pembelajaran debat mengarahkan siswa untuk berbicara dengan beradu argumen dari dua kelompok yang telah diatur untuk selalu beda pendapat, kelompok pertama diminta untuk selalu setuju (kelompok pro) terhadap masalah yang diberikan sedangkan kelompok yang kedua diminta untuk selalu tidak setuju (kelompok kontra) terhadap masalah yang diberikan. 




Berikut juga penerapan dari model-model pembelajaran :

Penerapan Model Pembelajaran Langsung
  1. Guru diharuskan menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Guru menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus peserta didik lakukan dan kuasai.
  2. Mengulas kembali pemahaman peserta didik tentang materi yang telah dikuasai sebelumnya. Pada langkah ini guru memberikan soal agar bisa mengetahui keterampilan dan pengetahuan peserta didik yang sudah dikuasai.
  3. Memberikan bahan materi ajar. Dalam sesi ini, guru memberikan materi dan mempresentasikan materi pembelajaran beserta contoh dari konsep peraganya.
  4. Peserta didik diberik waktu luang untuk mengasah materi (pengetahuan).
  5. Membuat latihan individu ke peserta didik. Pada sesi ini guru membuat latihan tugas individu kepada peserta didik yang berguna untuk mengembangkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
  1. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut dan memotivasi belajar peserta didik.
  2. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
  3. Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
  4. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar peserta didik pada saat mereka mengerjakan tugas.
  5. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
  6. Guru mencari cara-cara untuk menghargai peserta didik baik dalam proses maupun hasil secara individual atau kelompok. 
Penerapan Model Pembelajaran Group to Group Exchange
  1. Guru memilih sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep dan pendekatan untuk ditugaskan. Topik haruslah sesuatu yang mengembangkan sebuah pertukaran pandangan atau informasi.
  2. Guru membagi kelas ke dalam kelompok sesuai jumlah tugasnya. Berikan cukup waktu untuk mempersiapkan penyajian topik yang telah mereka kerjakan. 
  3. Ketika persiapan selesai, tawarkan pandangan mereka sendiri terkait topik yang di kerjakan dengan bertanya kepada moderator kelompok. Biarkan juru bicara dari anggota kelompok merespons.
  4. Lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespons pertanyaan serta komentar peserta. Bandingkan dengan pandangan yang berbeda dari setiap kelompok dengan saling bertukar informasi.
Penerapan Model Pembelajaran Decision Making
  1. Guru menyampikan tujuan pembelajaran dan perumusan masalah.
  2. Secara klasikal tayangkan gambar wacana atau kasus permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran atau kompetensi yang diharapkan.
  3. Buatlah pertanyaan agar peserta didik dapat merumuskan permasalahan sesuai dengan gambar, wacana atau kasus yang disajikan. 
  4. Secara kelompok/individu, peserta didik diminta diminta mengidentifikasikan permasalahan yang terdapat dilingkungan sekitar siswa yang sesuai dengan materi yang dibahas.
  5. Dilanjut dengan mencari penyebab terjadinya masalah tersebut.
  6. Peserta didik diminta mengemukakan tindakan untuk mencegah terjadinya masalah tersebut.
Penerapan Model Pembelajaran Debate
  1. Guru memilih salah satu isu atau suatu permasalahan yang mempunyai banyak perspektif.
  2. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang sudah ditentukan.
  3. Meminta peserta didik untuk menyiapkan argument-argument yang sesuai dengan pandangan kelompok.
  4. Setelah perwakilan kelompok menyampaikan pendapat, mintalah tanggapan, bantahan dari kelompok lain terkait isu yang dibahas.
  5. Rangkum hasil debat yang dilaksanakan dengan mencari titik temu dari argument-argument yang muncul. 

Komentar

Postingan Populer